PORTALREDAKSI.COM - PT
Sari Dumai Sejati, salah satu unit bisnis Apical Group, meraih dua
penghargaan dalam ajang Riau Downstream Proposal Project Challenge 2025.
Penghargaan diserahkan dalam seremoni yang digelar di Mariana Resort, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.
Ajang
ini merupakan program kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Riau dan
Bank Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri melalui peningkatan
investasi dan inovasi. Program ini juga bertujuan memperkuat posisi Riau sebagai pusat pengolahan berkelanjutan di Indonesia.
PT Sari Dumai Sejati menjadi salah satu perusahaan yang berhasil meraih dua penghargaan, yaitu:
Peringkat Kedua dalam Kategori Penanaman Modal Asing (PMA)
Penghargaan
Khusus untuk Inovasi dan Teknologi, sebagai pengakuan atas kontribusi
perusahaan dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk
pengembangan industri hilir.
Penghargaan diserahkan oleh Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Provinsi Riau, H. Helmi D, yang mewakili Gubernur Riau. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Panji Ahmad, turut hadir secara virtual melalui Zoom Meeting.
Dalam
sambutannya, H. Helmi D menegaskan bahwa hilirisasi tetap menjadi salah
satu fokus utama pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
di Riau.
"Selamat kepada para penerima penghargaan. Kami harap
pencapaian ini bisa menjadi pemicu bagi perusahaan lain untuk terus
mengembangkan inovasi dan berperan aktif dalam mendorong hilirisasi industri," katanya.
Ia
juga menekankan bahwa hilirisasi komoditas seperti kelapa, sawit, dan
sagu memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai tambah dan taraf
hidup masyarakat.
"Jika dimaksimalkan, hilirisasi mampu
menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan turut meningkatkan
kesejahteraan daerah secara keseluruhan," ujarnya.
Program ini
dimulai pada Januari 2025 dan diikuti oleh lebih dari 40 perusahaan yang
mengajukan proposal resmi. Pada tahap awal, setiap peserta diminta
menyampaikan rencana investasi yang mencakup program hilirisasi yang telah, sedang, atau akan dilaksanakan.
Seluruh
proposal kemudian dievaluasi melalui penilaian lapangan oleh tim lintas
sektor yang terdiri dari perwakilan pemerintah dan akademisi. Penilaian
mencakup berbagai aspek, seperti kualitas penulisan proposal,
pemanfaatan teknologi produksi, dampak terhadap lingkungan, keberagaman
produk, kemitraan dengan UMKM, penyerapan tenaga kerja, serta kontribusi terhadap perekonomian daerah. (adv)
0 Komentar